LAZISNU

Dampak Kekeringan, Warga Cilacap Tempuh 3 Kilometer dan Antre hingga Malam untuk Dapatkan Air Bersih

Dampak Kekeringan, Warga Cilacap Tempuh 3 Kilometer dan Antre hingga Malam untuk Dapatkan Air Bersih

Dampak Kekeringan, Warga Cilacap Tempuh 3 Kilometer dan Antre hingga Malam untuk Dapatkan Air Bersih

Cilacap, NU Online
Kemarau panjang yang menyebabkan kekeringan di Kecamatan Kawunganten, Cilacap, Jawa Tengah membawa duka dan perjuangan warga dalam mencari air bersih.

Muryanti, warga RT 05/RW 01 Dusun Gunung Jaya, Bojong, Kecamatan Kawunganten mengisahkan bahwa warga di dusunnya mengalami kesusahan air untuk kebutuhan mandi, masak, cuci baju dan lain sebagainya karena kemarau yang terjadi dari dua bulan yang lalu. Bahkan ia sendiri harus menempuh jarak berkilo-kilometer untuk memperoleh air bersih.

“Untuk mencari air bersih, biasanya kita mencari air bersih hingga jarak cukup jauh, sekitar dua atau tiga kilometer di sumur yang biasanya kita menyebutnya sumur kutat,” terangnya saat pembagian air bersih NU Care-LAZISNU Cilacap, Rabu (16/8/2023).

Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua RT 02/RW 09 Dusun Bugelsampang, Bojong, Ngadimin. Ia dan warganya harus menempuh jarak satu kilometer untuk mendapatkan air bersih. “Selama ini beberapa warga ada yang masih mengandalkan tendon atau stok air hujan. Kiriman air bersih sangat bermanfaat bagi kami,” ujarnya dalam tayangan video yang diterima NU Online.

 

Kepala Dusun Bugelsampang, Selamet Pujiono membenarkan bahwa ia dan warganya sedang kesusahan mendapatkan air bersih. Warga bahkan sudah mengalami kekeringan atau kekurangan air bersih sejak dua bulan. Ia menegaskan warganya harus menempuh jarak cukup jauh untuk sampai di sumur dekat irigasi untuk mendapatkan air bersih.

“Di situ kita ngantre sekali, karena dari tiga dusun (yang warganya berburu air ke sana). Dan kadang warga kami mengantre hingga malam. Saya juga ikut ngantre,” kisahnya.

Oleh karena itu, ia dan warga lainnya sangat bersyukur dengan bantuan air bersih yang dikirimkan oleh NU Care-LAZISNU Cilacap. “Terima kasih kami ucapkan kepada NU Care-LAZISNU Cilacap yang telah mengirim bantuan air bersih kepada warga kami,” imbuhnya

 

Direktur NU Care-LAZISNU Cilacap, Ahmad Fauzi mengungkapkan berdasarkan data dari BMKG, perkiraan bencana kekeringan atau kemarau di Cilacap sampai bulan Januari karena dampak El Nino. Hingga saat berit ini diturunkan, NU Care-LAZISNU Cilacap telah menyalurkan 131,5 ribu liter air untuk membantu warga yang terdampak kekeringan. Mengingat kekeringan diprediksi masih akan terjadi, pihaknya mengajak warga NU dan masyarakat yang ingin berpartisipasi membantu air bersih.

“Kami mengajak kepada segenap instansi, dunia usaha, organisasi kemasyarakatan maupun lembaga filantropi untuk bersama-sama ikut berpartisipasi dalam penyaluran bantuan air bersih karena masih banyak daerah yang belum terbantu,” jelas Fauzi.

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
Waspada El Nino, 50 Desa Di Cilacap Terancam Kekeringan

Waspada El Nino, 50 Desa Di Cilacap Terancam Kekeringan

Waspada El Nino, 50 Desa Di Cilacap Terancam Kekeringan

Kabupaten Cilacap dalam status waspada rawan kekeringan, sejumlah 50 desa di 14 Kecamatan di Wilayah Kabupaten Cilacap terancam bencana kekeringan. Diperkirakan kekeringan akan berimbas pada 18.345 KK 55.755 jiwa. Kemarau parah terjadi sebagai dampak El Nino.

El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah. Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia.

Singkatnya, El Nino memicu terjadinya kondisi kekeringan untuk wilayah Indonesia secara umum.

Disampaiakan oleh Kepala BMKG STASIUN KLIMATOLOGI JAWA TENGAH SUKASNO, STP, MM bahwa Fenomena El Nino diperkirakan akan terjadi hingga bulan Januari 2024 mendatang.

“Anomali SST Pasifik di Wilayah Nino 3.4 menunjukkan anomali positif (merah), dan diprediksi semakin meluas serta menguat hingga Januari 2024,” kata Sukasno dalam pers rillisnya (14/08)

“Anomali SST Wilayah Samudra Hindia bagian timur diprediksi mendingin yang kemudian meluruh, sedangkan bagian barat diprediksi normal hangat, hingga Januari 2024,” sambungnya.

Data daerah rawan kekeringan di Kabupaten Cilacap

 

Puncak Kemarau Di Bulan Agustus

Puncak Musim Kemarau 2023 di wilayah Jawa tengah umumnya diprakirakan terjadi pada bulan Agustus 2023. Kecuali sebagian Kabupaten Demak; Kudus, Semarang, Temanggung, Boyolali, Sukoharjo dan Klaten; Kabupaten Purworejo bagian selatan;  sebagian wilayah timur Kabupaten Karanganyar; sebagian wilayah selatan Kabupaten Brebes; sebagian wilayah utara Kabupaten Wonosobo; wilayah tenggara Kabupaten Purworejo; wilayah barat daya Kabupaten Pati; sebagian wilayah timur laut Kabupaten Cilacap dan Banjarnegara; sebagian kecil wilayah Kota Semarang, Salatiga, Sragen, Magelang dan Wonogiri di bulan Juli.

BMKG Jawa Tengah telah mengumumkan peringatan dini kekeringan meteorologis Dasarian Ke-II Bulan Agustus 2023 Provinsi Jawa Tengah Periode Peringatan Tanggal 11 – 20 Agustus 2023.

Peringatan Dini Kekeringan

Berdasarkan Analisis Hari Tanpa Hujan, Curah Hujan Dasarian Agustus Dasarian I dan prakiraan curah hujan probabilistik Agustus Dasarian II. Berikut disampaikan Peta Peringatan Dini Kekeringan Meteorologis pada Agustus Dasarian II dengan wilayah terdampak sebagai berikut :

AWAS : Meliputi wilayah sebagian Kab. Boyolali dan Kota Surakarta; Sebagian kecil wilayah Kab. Semarang, Sragen, Klaten, Sukoharjo, Karanganyar dan Grobogan;

SIAGA : Meliputi wilayah Wonogiri, Blora; Sebagian besar wilayah Kota Surakarta, Sragen, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Grobogan, Semarang, Magelang, Rembang, Pati, Kudus, Demak, Jepara, Batang, Kendal, Brebes, Purworejo dan Kebumen; Sebagian kecil wilayah Kota Semarang, Pemalang, Tegal, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo dan Temanggung;

WASPADA : Meliputi Wilayah Cilacap dan Banyumas; Sebagian wilayah Pati, Jepara, Demak, Kota Semarang, Magelang, Purworejo, Kebumen, Purbalingga, Pemalang, Tegal dan Brebes; Sebagian kecil wilayah Kota Semarang, Rembang, Batang, Pekalongan, Wonosobo, Batang dan Banjarnegara;

TIDAK ADA PERINGATAN : Meliputi sebagian wilayah Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Pekalongan, Pemalang; Sebagian kecil wilayah di beberapa kabupaten kota di Jawa Tengah.

Untuk ini BMKG Jawa Tengah mengeluarkan himbauan kepada masyarakat

1. Waspada adanya peluang el nino yang berpengaruh pada pengurangan curah hujan dan Potensi kekeringan meteorologis di musim kemarau wilayah Jawa Tengah

2. Waspada POTENSI Kebakaran Hutan dan Lahan

3. Lakukan penyimpanan hujan jika terdapat hujan di musim kemarau

4. Update INFO BMKG dan SPARTAN = Sistem Peringatan Kebakaran Hutan dan Lahan melalui di web. bmkg.go.id

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram