LAZISNU

Waspada El Nino, 50 Desa Di Cilacap Terancam Kekeringan

Kabupaten Cilacap dalam status waspada rawan kekeringan, sejumlah 50 desa di 14 Kecamatan di Wilayah Kabupaten Cilacap terancam bencana kekeringan. Diperkirakan kekeringan akan berimbas pada 18.345 KK 55.755 jiwa. Kemarau parah terjadi sebagai dampak El Nino.

El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah. Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia.

Singkatnya, El Nino memicu terjadinya kondisi kekeringan untuk wilayah Indonesia secara umum.

Disampaiakan oleh Kepala BMKG STASIUN KLIMATOLOGI JAWA TENGAH SUKASNO, STP, MM bahwa Fenomena El Nino diperkirakan akan terjadi hingga bulan Januari 2024 mendatang.

“Anomali SST Pasifik di Wilayah Nino 3.4 menunjukkan anomali positif (merah), dan diprediksi semakin meluas serta menguat hingga Januari 2024,” kata Sukasno dalam pers rillisnya (14/08)

“Anomali SST Wilayah Samudra Hindia bagian timur diprediksi mendingin yang kemudian meluruh, sedangkan bagian barat diprediksi normal hangat, hingga Januari 2024,” sambungnya.

Data daerah rawan kekeringan di Kabupaten Cilacap

 

Puncak Kemarau Di Bulan Agustus

Puncak Musim Kemarau 2023 di wilayah Jawa tengah umumnya diprakirakan terjadi pada bulan Agustus 2023. Kecuali sebagian Kabupaten Demak; Kudus, Semarang, Temanggung, Boyolali, Sukoharjo dan Klaten; Kabupaten Purworejo bagian selatan;  sebagian wilayah timur Kabupaten Karanganyar; sebagian wilayah selatan Kabupaten Brebes; sebagian wilayah utara Kabupaten Wonosobo; wilayah tenggara Kabupaten Purworejo; wilayah barat daya Kabupaten Pati; sebagian wilayah timur laut Kabupaten Cilacap dan Banjarnegara; sebagian kecil wilayah Kota Semarang, Salatiga, Sragen, Magelang dan Wonogiri di bulan Juli.

BMKG Jawa Tengah telah mengumumkan peringatan dini kekeringan meteorologis Dasarian Ke-II Bulan Agustus 2023 Provinsi Jawa Tengah Periode Peringatan Tanggal 11 – 20 Agustus 2023.

Peringatan Dini Kekeringan

Berdasarkan Analisis Hari Tanpa Hujan, Curah Hujan Dasarian Agustus Dasarian I dan prakiraan curah hujan probabilistik Agustus Dasarian II. Berikut disampaikan Peta Peringatan Dini Kekeringan Meteorologis pada Agustus Dasarian II dengan wilayah terdampak sebagai berikut :

AWAS : Meliputi wilayah sebagian Kab. Boyolali dan Kota Surakarta; Sebagian kecil wilayah Kab. Semarang, Sragen, Klaten, Sukoharjo, Karanganyar dan Grobogan;

SIAGA : Meliputi wilayah Wonogiri, Blora; Sebagian besar wilayah Kota Surakarta, Sragen, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Grobogan, Semarang, Magelang, Rembang, Pati, Kudus, Demak, Jepara, Batang, Kendal, Brebes, Purworejo dan Kebumen; Sebagian kecil wilayah Kota Semarang, Pemalang, Tegal, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo dan Temanggung;

WASPADA : Meliputi Wilayah Cilacap dan Banyumas; Sebagian wilayah Pati, Jepara, Demak, Kota Semarang, Magelang, Purworejo, Kebumen, Purbalingga, Pemalang, Tegal dan Brebes; Sebagian kecil wilayah Kota Semarang, Rembang, Batang, Pekalongan, Wonosobo, Batang dan Banjarnegara;

TIDAK ADA PERINGATAN : Meliputi sebagian wilayah Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Pekalongan, Pemalang; Sebagian kecil wilayah di beberapa kabupaten kota di Jawa Tengah.

Untuk ini BMKG Jawa Tengah mengeluarkan himbauan kepada masyarakat

1. Waspada adanya peluang el nino yang berpengaruh pada pengurangan curah hujan dan Potensi kekeringan meteorologis di musim kemarau wilayah Jawa Tengah

2. Waspada POTENSI Kebakaran Hutan dan Lahan

3. Lakukan penyimpanan hujan jika terdapat hujan di musim kemarau

4. Update INFO BMKG dan SPARTAN = Sistem Peringatan Kebakaran Hutan dan Lahan melalui di web. bmkg.go.id

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Tinggalkan Balasan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *